Ilustrasi (Ist.)
Jakarta - Serangan phising belum berakhir. Bahkan dalam survei yang dilakukan oleh Kaspersky, jumlah korban serangan phising meningkat dalam setahun terakhir dari 19,9 juta menjadi 37,3 juta pengguna atau melonjak sebesar 87%.
Survei yang bertajuk "The Evolution of Phishing Attacks 2011-2013"menyebutkan, situs popular seperti Facebook, Yahoo, Google dan Amazon sering digunakan para penjahat cyber untuk mengelabui pengguna internet.
Survei yang dilakukan pada Juni 2013 ini, dengan mengambil data dari layanan awan Kaspersky Security Network, menunjukkan bahwa phishing, yang awalnya hanyalah bagian dari spam, kini telah menjelma menjadi ancaman cyber tersendiri dan tumbuh dengan pesat.
Menurut Kaspersky, email tidak lagi menjadi mekanisme utama pengiriman email phishing. Sebagai contoh, dari seluruh serangan phishing yang tercatat, hanya 12% yang dilakukan melalui email spam.
Sisa 88%, serangan phishing dilakukan melalui tautan ke laman phishing yang diklik pengguna saat menggunakan web browser, layanan chat dan sejenisnya (Skype dan lain-lain), atau saat bekerja menggunakan komputer mereka. Demikian yang dikutip melalui keterangan resminya, Sabtu (22/6/2013).
Survei ini juga memperlihatkan, Pada 2012-2013, phisher (para pelaku phishing) melakukan serangan yang secara rata-rata memengaruhi 102,100 orang di seluruh dunia setiap harinya, dua kali lipat dibanding serangan pada 2011 – 2012.
Serangan phishing lebih sering menyasar pengguna di Rusia, Amerika Serikat, India, Vietnam, dan Inggris.
Vietnam, Amerika Serikat, India, dan Jerman tercatat memilliki angka tertinggi korban serangan phishing, dan jumlah seluruh serangan di negara-negara di atas naik dua kali lipat dibanding tahun lalu.
Sumber Dibawah
Survei yang bertajuk "The Evolution of Phishing Attacks 2011-2013"menyebutkan, situs popular seperti Facebook, Yahoo, Google dan Amazon sering digunakan para penjahat cyber untuk mengelabui pengguna internet.
Survei yang dilakukan pada Juni 2013 ini, dengan mengambil data dari layanan awan Kaspersky Security Network, menunjukkan bahwa phishing, yang awalnya hanyalah bagian dari spam, kini telah menjelma menjadi ancaman cyber tersendiri dan tumbuh dengan pesat.
Menurut Kaspersky, email tidak lagi menjadi mekanisme utama pengiriman email phishing. Sebagai contoh, dari seluruh serangan phishing yang tercatat, hanya 12% yang dilakukan melalui email spam.
Sisa 88%, serangan phishing dilakukan melalui tautan ke laman phishing yang diklik pengguna saat menggunakan web browser, layanan chat dan sejenisnya (Skype dan lain-lain), atau saat bekerja menggunakan komputer mereka. Demikian yang dikutip melalui keterangan resminya, Sabtu (22/6/2013).
Survei ini juga memperlihatkan, Pada 2012-2013, phisher (para pelaku phishing) melakukan serangan yang secara rata-rata memengaruhi 102,100 orang di seluruh dunia setiap harinya, dua kali lipat dibanding serangan pada 2011 – 2012.
Serangan phishing lebih sering menyasar pengguna di Rusia, Amerika Serikat, India, Vietnam, dan Inggris.
Vietnam, Amerika Serikat, India, dan Jerman tercatat memilliki angka tertinggi korban serangan phishing, dan jumlah seluruh serangan di negara-negara di atas naik dua kali lipat dibanding tahun lalu.
Sumber Dibawah
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!