Makassar - Microsoft Indonesia merilis hasil penelitiannya di 7 kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Makassar dan Medan, bahwa 100% DVD software bajakan mengandung perangkat perusak atau Malicious Software yang biasa disingkat Malware.
Hal ini disampaikan oleh Sudimin Mina, Genuine Initiative Software Director Microsoft Indonesia, dalam jumpa pers-nya di Festival Komputer Indonesia 2013 di Celebes Convention Center, Makassar.
"Survei di 7 kota menunjukkan 100% cakram DVD software bajakan yang beredar di Indonesia mengandung Malware, hampir 60% dari sampel komputer ditemukan juga mengandung Malware, umumnya software bajakan itu didapatkan dijual beli online dan di bursa komputer," ujar Sudimin.
Menurut Sudimin, beberapa jenis Malware memudahkan hacker mencuri password pemilik kartu kredit dan menyalahgunakannya. Termasuk dapat menghilangkan data-data penting dan menjadi sarana penyebaran virus dari komputer konsumen tanpa sepengetahuan pemilik komputer.
Sudimin menambahkan, hasil studi Business Software Alliance dan International Data Corporation mengungkapkan tingkat pembajakan software di Indonesia pada tahun 2011 silam mencapai angka 86 persen dengan nilai kerugian yang ditimbulkan sebanyak US$ 1,47 Milyar atau setara Rp 12 Trilyun.
"Yang harus diperhatikan ketika membeli komputer baru atau bekas adalah memeriksa label Certificate of Authenticity (COA) di body komputer, juga memeriksa fitur hologram pengaman dan detail kemasan yang bisa dilihat kualitas cetaknya," pungkas Sudimin.
Hal ini disampaikan oleh Sudimin Mina, Genuine Initiative Software Director Microsoft Indonesia, dalam jumpa pers-nya di Festival Komputer Indonesia 2013 di Celebes Convention Center, Makassar.
"Survei di 7 kota menunjukkan 100% cakram DVD software bajakan yang beredar di Indonesia mengandung Malware, hampir 60% dari sampel komputer ditemukan juga mengandung Malware, umumnya software bajakan itu didapatkan dijual beli online dan di bursa komputer," ujar Sudimin.
Menurut Sudimin, beberapa jenis Malware memudahkan hacker mencuri password pemilik kartu kredit dan menyalahgunakannya. Termasuk dapat menghilangkan data-data penting dan menjadi sarana penyebaran virus dari komputer konsumen tanpa sepengetahuan pemilik komputer.
Sudimin menambahkan, hasil studi Business Software Alliance dan International Data Corporation mengungkapkan tingkat pembajakan software di Indonesia pada tahun 2011 silam mencapai angka 86 persen dengan nilai kerugian yang ditimbulkan sebanyak US$ 1,47 Milyar atau setara Rp 12 Trilyun.
"Yang harus diperhatikan ketika membeli komputer baru atau bekas adalah memeriksa label Certificate of Authenticity (COA) di body komputer, juga memeriksa fitur hologram pengaman dan detail kemasan yang bisa dilihat kualitas cetaknya," pungkas Sudimin.