Seringkali, pelaku serangan cyber menyerang melalui internet. Serangan tersebut biasanya dilakukan melalui peramban (browser).
Agar para penjahat cyber tersebut tidak bisa terlalu leluasa dalam menyerang, pengembang peramban biasanya sudah melindungi produk tersebut dengan menggunakan sistem keamanan yang canggih.
Nah, dari berbagai merek peramban yang ada saat ini, kira-kira produk manakah yang paling perkasa? Pertanyaan inilah yang coba dijawab oleh firma peneliti keamanan NSS Labs. Untuk menjawab pertanyaan ini, NSS Labs menguji 5 peramban teratas saat ini dengan cara menyerang semua produk tersebut dengan malware.
Dikutip dari TheNextWeb, Selasa (14/5/2013), kelima peramban tersebut adalah Internet Explorer (IE) 10 buatan Microsoft, Chrome 25 dan 26 buatan Google, Firefox 19 buatan Mozilla, Safari 5 buatan Apple, dan Opera 12. NSS menggunakan dua buah versi Chrome sekaligus karena kemungkinan peramban tersebut telah di-update selama masa pengujian.
Agar para penjahat cyber tersebut tidak bisa terlalu leluasa dalam menyerang, pengembang peramban biasanya sudah melindungi produk tersebut dengan menggunakan sistem keamanan yang canggih.
Nah, dari berbagai merek peramban yang ada saat ini, kira-kira produk manakah yang paling perkasa? Pertanyaan inilah yang coba dijawab oleh firma peneliti keamanan NSS Labs. Untuk menjawab pertanyaan ini, NSS Labs menguji 5 peramban teratas saat ini dengan cara menyerang semua produk tersebut dengan malware.
Dikutip dari TheNextWeb, Selasa (14/5/2013), kelima peramban tersebut adalah Internet Explorer (IE) 10 buatan Microsoft, Chrome 25 dan 26 buatan Google, Firefox 19 buatan Mozilla, Safari 5 buatan Apple, dan Opera 12. NSS menggunakan dua buah versi Chrome sekaligus karena kemungkinan peramban tersebut telah di-update selama masa pengujian.
Setelah "menggempur" seluruh peramban tersebut selama 28 hari, NSS Labs menyimpulkan, IE10 milik Microsoft merupakan jawara dalam pengujian kali ini.
Dari 754 sampel URL aktif dan berbahaya yang diuji, IE10 mampu memperoleh nilai pertahanan tertinggi. Peramban tersebut mampu memblokir URL berbahaya tersebut dengan nilai sebesar 99,96 persen.
Sedangkan di tempat kedua, ada peramban milik Google, Chrome, dengan nilai 83,16 persen. Nilai yang didapatkan oleh Chrome ini meningkat jauh, dibandingkan dengan pengujian yang sama pada tahun 2012. Pada saat itu, Chrome hanya memperoleh 70 persen saja.
Adapun Safari berada di tempat ketiga dengan 10,16 persen, Firefox di posisi selanjutnya dengan 9,92 persen, dan Opera di tempat terakhir dengan 1,87 persen.
Dari 754 sampel URL aktif dan berbahaya yang diuji, IE10 mampu memperoleh nilai pertahanan tertinggi. Peramban tersebut mampu memblokir URL berbahaya tersebut dengan nilai sebesar 99,96 persen.
Sedangkan di tempat kedua, ada peramban milik Google, Chrome, dengan nilai 83,16 persen. Nilai yang didapatkan oleh Chrome ini meningkat jauh, dibandingkan dengan pengujian yang sama pada tahun 2012. Pada saat itu, Chrome hanya memperoleh 70 persen saja.
Adapun Safari berada di tempat ketiga dengan 10,16 persen, Firefox di posisi selanjutnya dengan 9,92 persen, dan Opera di tempat terakhir dengan 1,87 persen.