\
Namun, tidak ada produk yang benar-benar sempurna di dunia ini, begitu juga iPhone 5. Masih ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan oleh perangkat yang kabarnya akan segera mendapatkan generasi penerus.
Berikut 7 fungsi penting yang tidak dimiliki oleh iPhone 5, seperti dikutip dari Business Insider.
1. Belum dilengkapi NFC
Smartphone yang banyak beredar belakangan ini, baik itu kelas menengah hingga kelas atas, kebanyakan sudah dilengkapi dengan NFC. Sayangnya, hingga generasi ke-6 ini, Apple masih belum menyematkan komponen tersebut.
NFC sebenarnya adalah pengembangan dari teknologi kartu Radio Frequency Identification (RFID). Dengan menggunakan NFC, pengguna dapat melakukan aktivitas pembayaran hanya dengan menempelkan ponsel ke sebuah alat pembaca.
Apple sendiri sebenarnya sudah "mengganti" NFC dengan sistem Passbook yang mulai tersedia di iOS 6. Melalui fitur tersebut, pengguna dapat menyimpan tiket, kartu hadiah (gift cards), boarding pass, dan masih banyak lagi.
Fitur ini pun dapat menjalankan beberapa (tidak semua) fungsi NFC. Contohnya, pengguna tidak bisa menggunakan NFC untuk mengirimkan uang secara nirkabel ke akun PayPal orang lain.
Dengan semakin menjamurnya toko-toko yang mendukung NFC, Apple sudah harus mengaplikasikan komponen tersebut ke perangkat terbarunya.
2. Mengetik yang lebih nyaman
Mengetik di layar sentuh memang tidak akan pernah senyaman mengetik di papan ketik fisik. Pengembang sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengembangkan aplikasi mengetik yang membuat tingkat kenyamanan mengetik semakin meningkat.
Salah satu aplikasi yang sudah berhasil mengakomodasi hal tersebut adalah Swype. Sayangnya, aplikasi ini hanya terdapat di Android saja.
Daripada harus mengetik huruf demi huruf, pengguna aplikasi tersebut dapat drag (menggeser jari tanpa mengangkat jari dari layar) untuk membuat kata.
Pada kenyataannya, Apple memberikan fungsi auto-text/autocorrect yang mampu memprediksi kata apa saja yang ingin diketik oleh penggunanya. Namun, seringkali kata yang dihasilkan tidak tepat. Tentu hal tersebut membuat pengguna semakin lamban dan mengurangi tingkat kenyamanan dalam mengetik.
3. Dukungan terhadap kartu SD
Nyaris semua ponsel berbasis Android yang beredar di pasaran belakangan ini sudah didukung dengan port microSD. Dengan adanya port tersebut, pengguna dapat memperluas kapasitas penyimpanan perangkat mereka.
Rata-rata, perangkat tersebut sudah mendukung kartu microSD hingga 64GB.
4. Kapasitas yang tampaknya kurang memadai
Ngomong-ngomong masalah media penyimpanan, kapasitas yang disediakan oleh Apple untuk perangkat iPhone-nya ada di antara 8, 16, 32, dan 64GB.
Saat ini, perangkat yang paling banyak beredar ada di kapasitas 16 dan 32GB.
Pengguna sendiri banyak yang mengeluhkan minimnya kapasitas media penyimpanan tersebut.
Mungkin, untuk ke depannya, Apple bisa menghadirkan perangkat dengan kapasitas internal yang lebih besar, seperti yang pernah mereka hadirkan di iPod Classic. Saat itu, kapasitas terbesar yang dimilikinya adalah 160GB.
5. Kabel USB standar
Entah disengaja atau tidak, Apple berusaha tampil beda untuk urusan kabel USB. Apple tidak menggunakan kabel USB standar untuk masalah charging dan juga perpindahan data.
Padahal, smartphone yang beredar di pasaran saat ini rata-rata menggunakan kabel micro USB yang sama.
6. Menonton video di layar lain
Kebanyakan smartphone kelas atas saat ini sudah memiliki port micro-HDMI. Melalui port tersebut, pengguna bisa memindahkan layar ponsel ke layar lain, seperti TV.
Sayangnya, Apple tidak memberikan port tersebut ke iPhone. Pengguna harus membayar beberapa ratus ribu rupiah tambahan untuk membeli adapter khusus, jika ingin melakukan hal tersebut.
7. Baterai bisa dicopot
Daya tahan baterai iPhone 5 memang meningkat dibandingkan iPhone 4S. Pengguna bisa menelepon selama 8 jam di jaringan 3G, 8 jam berselancar di dunia maya, 10 jam menonton video, dan 40 jam mendengarkan musik.
Namun, bagaimana jika baterai tersebut rusak? Pengguna harus pergi ke layanan purna jual untuk mengganti baterai tersebut. Desain unibody yang dimiliki oleh iPhone tidak mengizinkan pengguna untuk mengganti sendiri baterai perangkat.
sumber:kompas.tekno