ilustrasi
Sejumlah pedagang smartphone di Solo, Jawa Tengah mulai mengeluhkan lesunya penjualangadget, terutama handset BlackBerry yang beberap bulan terakhir ini lesu pembeli. Terlebih setelah hadirnya layanan BlackBerry Messenger (BBM) di perangkat Android dan iPhone.
Nur Cahyo, salah satu pemilik counter handphone di Matahari Singosaren, Solo, Jawa Tengah mengaku penjualan BlackBerry terus mengalami penurunan sejak beberapa bulan silam. "Terlebih setelah layanan BBM tersedia di Android dan iPhone," ujar Nur saat ditemui Okezone di counternya, Jumat (27/9/2013).
Kalaupun ada yang membeli, kata Nur, jumlahnya tidak lebih dari tiga orang. "Masih ada juga konsumen mencari Blackberry meski hanya dua atau tiga itupun juga tidak tiap hari," jelasnya.
Kendati demikian, Nur Cahyo mengaku tidak terlalu kecewa lantaran lesunya penjualan BlackBerry. Ia mengaku masih mengandalkan penjualan handphone berbasis Andorid seperti Samsung dan iPhone.
"Sekarang pasar melirik ponsel jenis itu (Android). Kenaikkanya sekitar 50 sampai 60 persen," tuturnya.
Bahkan, toko handphone di lokasi tersebut rata-rata mampu menjual lebih dari 10-20 handhoneberbasis Android per harinya.
Terlebih, harga Andorid sekarang ini terjangkau, cukup mengeluarkan kocek Rp1 juta, sudah bisa memiliki, dan itu yang paling laris di pasaran.
"Apalagi harga ponsel berbasis Android juga beragam, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 2 juta, tergantung merek," urai Nur. Selain Android lokal dan China, seperti Smartfren atau Cross, merek Samsung juga kerap menjadi incaran pembeli.
Sumber :http://techno.okezone.com/read/2013/09/27/57/872754/tinggalkan-blackberry-pasar-indonesia-beralih-ke-android
Nur Cahyo, salah satu pemilik counter handphone di Matahari Singosaren, Solo, Jawa Tengah mengaku penjualan BlackBerry terus mengalami penurunan sejak beberapa bulan silam. "Terlebih setelah layanan BBM tersedia di Android dan iPhone," ujar Nur saat ditemui Okezone di counternya, Jumat (27/9/2013).
Kalaupun ada yang membeli, kata Nur, jumlahnya tidak lebih dari tiga orang. "Masih ada juga konsumen mencari Blackberry meski hanya dua atau tiga itupun juga tidak tiap hari," jelasnya.
Kendati demikian, Nur Cahyo mengaku tidak terlalu kecewa lantaran lesunya penjualan BlackBerry. Ia mengaku masih mengandalkan penjualan handphone berbasis Andorid seperti Samsung dan iPhone.
"Sekarang pasar melirik ponsel jenis itu (Android). Kenaikkanya sekitar 50 sampai 60 persen," tuturnya.
Bahkan, toko handphone di lokasi tersebut rata-rata mampu menjual lebih dari 10-20 handhoneberbasis Android per harinya.
Terlebih, harga Andorid sekarang ini terjangkau, cukup mengeluarkan kocek Rp1 juta, sudah bisa memiliki, dan itu yang paling laris di pasaran.
"Apalagi harga ponsel berbasis Android juga beragam, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 2 juta, tergantung merek," urai Nur. Selain Android lokal dan China, seperti Smartfren atau Cross, merek Samsung juga kerap menjadi incaran pembeli.
Sumber :http://techno.okezone.com/read/2013/09/27/57/872754/tinggalkan-blackberry-pasar-indonesia-beralih-ke-android