Ilustrasi.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa platform Android merupakan incaran utama para penjahat cyber dan program-program jahat mereka.
Lantaran inilah, seperti dilaporkan oleh BBC, Samsung berinisiatif membuat perjanjian kerjasama dengan firma anti-virus Lookout untuk meningkatkan keamanan perangkat-perangkat Androidnya.
Teknologi anti-malware dari Lookout akan memindai handset dan tablet seri Galaxy dari Samsung untuk mencegah serangan malware.
Rencananya, fitur yang ditujukan untuk pengguna bisnis ini akan disertakan sebagai bagian dari produk sekuriti Samsung Knox yang diumumkan Februari lalu.
Para analis mengatakan bahwa langkah Samsung tersebut dilakukan untuk meyakinkan pelanggan-pelanggan korporat bahwa produk Samsung sama amannya dengan Blackberry dan Windows Phone yang sama-sama menawarkan fitur sekuriti untuk kalangan enterprise.
Celah pasar
Dalam blognya, chief executive Lookout John Hering mengatakan bahwa perlindungan atas malware menjadi semakin penting belakangan ini, saat para karyawan perusahaan mulai banyak menyambungkan perangkat mobile mereka dengan jaringan kantor.
"Satu dari tiga perusahaan membolehkan karyawan membawa perangkat mereka sendiri. Baik memang dibolehkan atau tidak, para karyawan melakukan hal tersebut. Data perusahaan pun terancam karena diakses dari luar jaringan perusahaan," tulis Hering.
Lookout mengatakan bahwa teknologinya mampu melindungi gadget Samsung dari malware yang bisa hinggap melalui attachment e-mail, laman berbahaya, atau layanan file-sharing.
"Yang dilihat Samsung dalam hal ini adalah celah di pasaran," ujar Hering. "Pangsa BlackBerry di pasar enterprise terus turun sementara Windows Phone tidak maju secepat yang diharapkan Microsoft. Samsung adalah produsen smartphone terbesar yang kini ingin menjadi pemain utama di segmen korporat."
Lantaran inilah, seperti dilaporkan oleh BBC, Samsung berinisiatif membuat perjanjian kerjasama dengan firma anti-virus Lookout untuk meningkatkan keamanan perangkat-perangkat Androidnya.
Teknologi anti-malware dari Lookout akan memindai handset dan tablet seri Galaxy dari Samsung untuk mencegah serangan malware.
Rencananya, fitur yang ditujukan untuk pengguna bisnis ini akan disertakan sebagai bagian dari produk sekuriti Samsung Knox yang diumumkan Februari lalu.
Para analis mengatakan bahwa langkah Samsung tersebut dilakukan untuk meyakinkan pelanggan-pelanggan korporat bahwa produk Samsung sama amannya dengan Blackberry dan Windows Phone yang sama-sama menawarkan fitur sekuriti untuk kalangan enterprise.
Celah pasar
Dalam blognya, chief executive Lookout John Hering mengatakan bahwa perlindungan atas malware menjadi semakin penting belakangan ini, saat para karyawan perusahaan mulai banyak menyambungkan perangkat mobile mereka dengan jaringan kantor.
"Satu dari tiga perusahaan membolehkan karyawan membawa perangkat mereka sendiri. Baik memang dibolehkan atau tidak, para karyawan melakukan hal tersebut. Data perusahaan pun terancam karena diakses dari luar jaringan perusahaan," tulis Hering.
Lookout mengatakan bahwa teknologinya mampu melindungi gadget Samsung dari malware yang bisa hinggap melalui attachment e-mail, laman berbahaya, atau layanan file-sharing.
"Yang dilihat Samsung dalam hal ini adalah celah di pasaran," ujar Hering. "Pangsa BlackBerry di pasar enterprise terus turun sementara Windows Phone tidak maju secepat yang diharapkan Microsoft. Samsung adalah produsen smartphone terbesar yang kini ingin menjadi pemain utama di segmen korporat."
Sumber: BBC