Cara aman kenalan di facebook agar tak jadi korban perkosaan ~ Ivul varel

Cara aman kenalan di facebook agar tak jadi korban perkosaan


REPOST


Berulang kali kejahatan terjadi setelah korban dan pelaku berkenalan di facebook. Awalnya memang manis, komunikasi berjalan lancar sampai akhirnya kedua pihak sepakat untuk bertemu. Selanjutnya, tentu tidak diharapkan.

Seorang siswi SMK di Jakarta Timur, NR (15) diperkosa oleh pria yang dikenalnya via dunia maya. Tak tanggung-tanggung, aksi bejat itu diduga melibatkan 14 orang pemuda.

Kepolisan Resort (Polres) Jakarta Timur telah mengamankan 14 orang yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap NR. Enam orang dinyatakan sebagai terperiksa, sedangkan delapan orang lainnya masih berstatus saksi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, modus seperti itu memang bukan hal baru, terlebih saat ini teknologi sudah semakin berkembang. Untuk itu, Rikwanto menyarankan agar para wanita tak mudah diajak bertemu dengan pria yang baru dikenalnya.

"Jangan mudah percaya atau tertarik, apalagi sampai menghilangkan kesadaran penuh. Artinya diajak kemana lalu nurut saja, takut terpengaruh dengan bahasa-bahasa yang diisyaratkan untuk menjerumuskan," katanya.

Selain itu, Rikwanto juga menyarankan peran serta orangtua untuk memantau pergaulan si anak baik di sekolah, maupun di luar sekolah. Kegemaran anak berselancar di dunia maya juga harus diperhatikan.

"Itu pantauan orangtua saja, di warnet harus diawasi. Di warnet itu siapa saja yang bergaul," saran Rikwanto.

Menurut Rikwanto, pembelajaran juga perlu diberikan kepada para wanita utamanya yang masih masuk kategori anak baru gede (ABG). Bujuk rayu dengan kata-kata manis, kata Rikwanto, jangan ditanggapi secara berlebihan.

"Si anak harus paham dunia-dunia maya yang serba membius, terlalu menarik untuk ditinggalkan, akhirnya hanyut," tuturnya.

Kasus-kasus seperti itu menurut Rikwanto, memang memiliki tingkat kesulitan untuk diungkap. Tetapi, dia menjamin setiap kejahatan dengan penyelidikan yang komprehensif akan terbongkar.

"Tidak ada kejahatan yang sempurna, pasti meninggalkan jejak. Jejak elektroniknya pasti tertinggal. Kalau yang ada bukti, kejadian peristiwa kemungkinan keungkap," tandasnya.
Baca juga:
Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment