JAKARTA – Pascaprogram Wifi gratis di sejumlah taman kota di Jakarta diluncurkan. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) resmi meluncurkan Indonesia Digital School (IndiSchool) yang memberikan akses internet dengan murah, mudah dan cepat bagi pelajar di penjuru Tanah Air.
“Para pelajar dapat mengakses internet secara gratis dengan batas penggunaan satu jam, hingga berbayar Rp100 ribu per enam bulan,” papar Direktur Enterprise & Wholesale Telkom Muhammad Awaluddin saat meluncurkan IndiSchool di SMA 8 Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Awaluddin juga menjelaskan, untuk menikmati program IndiSchool tiap sekolah akan dipasang lima akses poin. Di mana jaringan tersebut dikoneksikan dengan kabel fiber optic (FO). Untuk membangun infrastruktur di sekolah-sekolah, pihaknya mengeluarkan biaya sekira Rp10 hingga Rp15 juta. “Kami bangun infrastruktur mulai dari modem, kabel-kabel, dan memberikan software secara gratis,” sebutnya.
Agar dapat mengakses internet dengan kecepatan hingga 1Mbps/SSID ini, pengguna harus memastikan perangkat mereka tersambung ke hotspot InSchool@eifi.id. “Untuk mengakses IndiSchool bisa masuk dengan nomor Telkomsel atau Flexi atau meminta username dan password melalui SMS ke 2323. Tinggal pilih mau yang gratis atau berbayar,” paparnya.
Untuk mengakses internet IndoSchool, pihak sekolah atau pelajar dapat membeli voucher atau dengan pengurangan pulsa dari nomor seluler siswa dengan tarif Rp1.000 per 24 jam, Rp20 ribu per bulan atau Rp100 ribu per enam bulan.
Target 100 ribu titik hotspot
“Sekira 1.500 titik hotspot di seluruh Jakarta akan dituntaskan Maret 2013. Kemudian 10 ribu titik hotspot akan rampung untuk wilayah Jabodetabek pada semester satu 2013,” katanya.
Selain memberikan akses internet dengan mudah dan murah, IndiSchool diharapkan dapat mendorong penggunaan konten dan aplikasi pendidikan bagi para pelaku di ekosistem pendidikan. “Kami bekerja sama dengan Microsoft dan Intel bukan hanya memberikan konektivitas mudah, murah, dan cepat. Kami juga memberikan sejumlah software secara gratis yang dapat digunakan untuk menciptakan innovasi pengajaran,” tukasnya.
(fmh)
“Para pelajar dapat mengakses internet secara gratis dengan batas penggunaan satu jam, hingga berbayar Rp100 ribu per enam bulan,” papar Direktur Enterprise & Wholesale Telkom Muhammad Awaluddin saat meluncurkan IndiSchool di SMA 8 Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Awaluddin juga menjelaskan, untuk menikmati program IndiSchool tiap sekolah akan dipasang lima akses poin. Di mana jaringan tersebut dikoneksikan dengan kabel fiber optic (FO). Untuk membangun infrastruktur di sekolah-sekolah, pihaknya mengeluarkan biaya sekira Rp10 hingga Rp15 juta. “Kami bangun infrastruktur mulai dari modem, kabel-kabel, dan memberikan software secara gratis,” sebutnya.
Agar dapat mengakses internet dengan kecepatan hingga 1Mbps/SSID ini, pengguna harus memastikan perangkat mereka tersambung ke hotspot InSchool@eifi.id. “Untuk mengakses IndiSchool bisa masuk dengan nomor Telkomsel atau Flexi atau meminta username dan password melalui SMS ke 2323. Tinggal pilih mau yang gratis atau berbayar,” paparnya.
Untuk mengakses internet IndoSchool, pihak sekolah atau pelajar dapat membeli voucher atau dengan pengurangan pulsa dari nomor seluler siswa dengan tarif Rp1.000 per 24 jam, Rp20 ribu per bulan atau Rp100 ribu per enam bulan.
Target 100 ribu titik hotspot
Perusahaan penyedia telekomunikasi plat merah itu menjelaskan bahwa program IndiSchool tidak berorientasi kepada keuntungan. Telkom memproyeksikan bahwa hingga akhir 2013, pihaknya akan mengoperasikan 100 ribu titik hotspot.
“Sekira 1.500 titik hotspot di seluruh Jakarta akan dituntaskan Maret 2013. Kemudian 10 ribu titik hotspot akan rampung untuk wilayah Jabodetabek pada semester satu 2013,” katanya.
Selain memberikan akses internet dengan mudah dan murah, IndiSchool diharapkan dapat mendorong penggunaan konten dan aplikasi pendidikan bagi para pelaku di ekosistem pendidikan. “Kami bekerja sama dengan Microsoft dan Intel bukan hanya memberikan konektivitas mudah, murah, dan cepat. Kami juga memberikan sejumlah software secara gratis yang dapat digunakan untuk menciptakan innovasi pengajaran,” tukasnya.
sumber : Okezone