Satelit buatan Rusia ini mengandung bahan bakar beracun dan bahan radioaktif.
Satelit Phobos-Grunt
Meski kemungkinan untuk jatuh di Indonesia adalah 1:100.000, namun yang mengkhawatirkan adalah bahan bakar beracun yang ada di satelit tersebut. Tak hanya itu, satelit berukuran 4×4 meter ini juga mengandung bahan radioaktif yang berbahaya.
Namun menurut Thomas Djamaluddin, Profesor Astronomi di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), hanya ada satu satu bahan radioaktif yang terkandung di satelit tersebut. Itu pun kemungkinan besar akan terbakar habis saat melewati atmosfir bumi.
Sementara mengenai bahan bakar roket yang beracun, diperkirakan tabung bahan bakar satelit ini tidak akan pecah saat jatuh ke bumi. Tabung bahan bakar ini dibuat dari logam yang mampu menahan panas meski bergesekan dengan atmosfir bumi.
“Kemungkinan tabungnya bertahan meski ada sedikit bahan bakar yang tersisa,” jelas Djamaluddin.
Ditambahkan oleh Djamaluddin, bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan satelit ini, karena kemungkinan besar akan jatuh ke laut.
Satelit Phobost-Grunt dibuat dengan misi sebagai satelit pengangkut ke Mars. Phobost-Grunt diluncurkan pada tanggal 9 November 2011 lalu untuk membawa muatan milik Cina dan mengambil sampel tanah Mars di satelit lain milik Rusia, Phobos.
Namun misi ini gagal karena Phobost-Grunt tidak berhasil mencapai Mars dan hanya terhenti di bagian luar bumi, kemudian tertarik gravitasi dan mengitari bumi hingga perlahan-lahan mulai jatuh.
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.