NEW YORK – Semenjak Steve Jobs meninggal dunia, segala sesuatu mengenai mendiang boss Apple Inc ini terus menjadi bahan berita. Yang paling mengejutkan, Steve Jobs disebut sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.
Asal-usul Steve Jobs memang unik, karena ia adalah seorang anak yang diadopsi, putus sekolah, pindah agama, dan berujung sebagai seorang inovator dunia.
Setelah diusut, ayah biologis Steve Jobs bernama Abdul Fattah John Jandali. Keluarga Jandali adalah salah satu dari keluarga terkemuka di Homs, Suriah karena merupakan keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW.
Hal ini ditegaskan oleh Bassma Al Jandali, sepupu Steve Jobs, dalam tulisannya yang dimuat di media massa Amerika Serikat.
Asal-usul Steve Jobs memang unik, karena ia adalah seorang anak yang diadopsi, putus sekolah, pindah agama, dan berujung sebagai seorang inovator dunia.
Setelah diusut, ayah biologis Steve Jobs bernama Abdul Fattah John Jandali. Keluarga Jandali adalah salah satu dari keluarga terkemuka di Homs, Suriah karena merupakan keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW.
Hal ini ditegaskan oleh Bassma Al Jandali, sepupu Steve Jobs, dalam tulisannya yang dimuat di media massa Amerika Serikat.
Ketika aku terbangun kemarin, aku mendengar kabar menyedihkan bahwa Steve Jobs telah meninggal dunia. Steve adalah sepupu dekatku, tapi kami tidak pernah bertemu atau berkomunikasi secara langsung.
Steve adalah anak dari pamanku, Abdul Fattah Jandali, yang meninggalkan Suriah dan berangkat ke Amerika Serikat pada awal tahun 1950-an untuk kuliah. Pamanku yang pada saat itu berusia 20-an, dengan cepat menyukai gaya hidup dan budaya orang Amerika. Diapun memutuskan untuk tinggal dan bekerja di Amerika Serikat setelah lulus dari kuliah di bidang Politik.
Seorang pamanku, Abdul Wahid, mengatakan bahwa Abdul Fattah memiliki seorang anak laki-laki di luar nikah dari seorang wanita Amerika bernama Joanne. Mereka memberikan anak ini untuk diadopsi.
Abdul Fattah dan Joanne kemudian akhirnya menikah dan mempunyai anak perempuan bernama Mona Jandali Simpson yang kini menjadi novelis terkenal di Amerika Serikat.
Berita buruk selalu tersebar dengan cepat. Seorang sepupuku dari Homs menelpon dan mengatakan bahwa Steve telah tiada. Tapi akupun sudah tahu akan hal tersebut, karena seorang sepupu lain yang tinggal di Amerika Serikat telah terlebih dahulu mengabarkan berita duka itu kepada seluruh keluarga kami.
Reem, sepupuku yang tinggal di Homs, mengatakan padaku bahwa segenap keluarga besar Jandali terguncang dengan kabar ini. Steve telah membantu beberapa anggota keluarga untuk berangkat ke Amerika Serikat demi melanjutkan pendidikan.
Aku teringat saat pamanku Abdul Fattah menelponku. Kami berbicara mengenai asal-usul keluarga Jandali. Kami juga membicarakan mengenai kesehatan Steve dan masa depan Apple. Saat itu aku menyadari bahwa Steve tak akan hidup lebih lama lagi.
Abdul Fattah John Jandali berasal dari keluarga Suriah terkemuka di kota Homs. Keluarga tersebut merupakan keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW.
Steve lahir tanggal 24 Februari 1955 dengan nama Abdul Lateef Jandali. Ayahnya Abdul Fattah kini adalah Wakil Presiden merangkap General Manager di perusahaan Pinnacle Entertainment. Sebelumnya, Abdul Fattah adalah seorang profesor yang mengajar Ilmu Politik dan Ekonomi.
Pagi ini aku merenungkan hubungan kami, tentang keluarga, dan tentang betapa kami tercerai-berai. Tapi meskipun sebagian besar dari kami tidak pernah bertemu, kami tetap terikat dengan hubungan darah.
Perasaan ini semakin berat. Aku berharap aku pernah bertemu dengan Steve. Aku berharap seandainya aku pernah mengatakan selamat tinggal.