Google Glass Masuk Indonesia, Privasi AkanTerancam? ~ Ivul varel

Google Glass Masuk Indonesia, Privasi AkanTerancam?





Jakarta - Segera hadirnya Google Glass di Indonesia tentu disambut antusias oleh para penggemar gadget dan pegiat teknologi pada umumnya. Namun bagaimana soal masalah privasi yang terancam?

Kekhawatiran soal terganggunya privasi juga jadi perhatian khusus Telkomsel yang berniat untuk memasarkannya. Itu sebabnya, kata Ivan Cahya Permana, Vice President Technology & Systems Telkomsel, pihaknya masih mempelajari terlebih dulu peluangnya.

"Masalah privasi memang jadi salah satu concern utama kami selain harganya yang memang masih mahal. Meskipun laku keras di banyak negara, tapi ada juga yang menolak seperti Prancis karena dinilai bisa melanggar privasi," katanya di Gandaria City, jakarta, Selasa (22/4/2014).

Dengan segala kecanggihan yang ditawarkan oleh kacamata pintar milik Google tersebut, Google Glass kata Ivan bisa saja disalahgunakan oleh penggunanya nanti. Misalnya untuk menyontek soal ujian, atau digunakan untuk mengintip, mengambil foto, dan merekam video diam-diam.

/2014/04/google-glass-masuk-indonesia-privasi.html

"Itu sebabnya semua kemungkinan kami pelajari. Kita lihat dulu animo pasar dalam setahun ini sebelum benar-benar mengkomersilkannya. Kalau respons pasar positif, tentu kami segera memasarkannya," jelas Ivan.

Telkomsel yang telah menjalin komunikasi secara intensif dengan Google, rencananya akan langsung memesan tanpa melalui SingTel, salah satu induk usahanya. Jika bisa terlaksana, maka Google Glass akan dijual di kisaran Rp 15 juta sampai Rp 20 juta bersama dengan paket layanan data Telkomsel.

Harga yang ditawarkan memang masih sangat mahal. Namun di luar negeri pun kacamata itu memang dijual dengan banderol tinggi. Dengan harga USD 1.500 atau sekitar Rp 17 jutaan, kacamata dengan bonus sepasang kaca lensa atau sebuah bingkai ini ludes dalam satu hari

Google Glass sendiri dibekali dengan mikrofon untuk mendeteksi perintah suara alias voice command dari pengguna. Perangkat dengan sistem operasi Android ini memiliki memori internal 16 GB. 

Ada juga kamera 5MP dengan lensa lebar (wide lens) yang menghadap depan. Saat mengambil foto, resolusi yang ditawarkan hanya 720p. Jadi ketika dikoneksikan ke televisi layar lebar, gambarnya masih pecah.

Di bagian kanan frame terdapat touchpad yang memungkinkan kacamata tersebut dinavigasi dengan jari. Caranya dengan menggeser atas bawah atau kanan kiri layaknya navigasi ponsel layar sentuh.

Masih di bagian kanan, ada speaker bone transducer yang menempel di tulang belakang kepala dekat telinga. Untuk voice command, ada microphone kecil di bagian samping kanan.

Untuk konektivitasnya saat ini masih menggunakan Wifi, jadi hanya memungkinkan penggunaan mobile Wifi (Mifi) untuk dibawa jalan-jalan. Saat dijajal, waktu penggunaannya pun hanya mampu bertahan sekitar dua jam saja. Penggunaan dalam waktu lama juga bisa membuat penggunanya kepanasan.

Jika baterai sudah habis, Google Glass bisa dicharge menggunakan charger dengan colokan micro USB. Dalam waktu dekat, Google rencananya juga akan merilis upgrade kacamata ini dengan sistem operasi Android KitKat.

Salah satu fitur terbarunya ialah memangkas perintah voice command. Dari yang tadinya menggunakan kata kunci 'Ok, Glass' nantinya cukup mengucapkan kata 'Ok' saja untuk memulai perintah.



Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment